Kecewa Karena Paslon Kalah ❌, Kecewa Karena Dikhianati Sistem ✅
Sebagian besar umat Islam sekarang sedang merasakan kekecewaan yang mendalam dan sedih terhadap hasil pemilihan pemimpin. Kekecewaan ini bukan karena pemimpin yang mereka pilih kalah dalam pemilihan, tetapi karena mereka merasa dikhianati oleh sistem yang tidak adil dan tidak membela.
Sistem yang ada membolehkan orang-orang yang melanggar konstitusi, dan manfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi dan kelompok untuk berkuasa. Sehingga, sederet pelanggaran dan kecurangan pun seakan lenyap dan tak bersisa.
Sementara itu, mereka yang berusaha jujur dalam pemilihan pemimpin, taat pada konstitusi, dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip Islam seperti tidak menyuap, harus menghadapi kekalahan. Kecewa.
Sistem sekarang juga membolehkan perbuatan curang dalam pemilihan, seperti manipulasi data, penggelembungan suara hingga suap demi kemenangan suara. Hal ini membuat usaha umat Islam untuk memenangkan pemimpin yang pro-Islam menjadi sia-sia.
Mereka merasa ditipu dengan sistem yang tidak akan pernah memenangkan suara umat Islam. Sistem yang dalam sejarahnya tidak pernah memberikan kesempatan Islam untuk berkuasa.
Inilah kekecewaan yang sesungguhnya, kekecewaan yang menghancurkan harapan dan semangat umat Islam untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan agama. Mereka merasa tidak dihargai, tidak diakui, dan tidak dihormati sebagai bagian dari Indonesia.
Mereka merasa tidak ada masa depan yang cerah bagi mereka dan generasi penerusnya di negeri ini. Apalagi dengan hadirnya politik dinasti, di mana kekuasaan seakan sudah ditakdirkan untuk anak cucu penguasa.
Umat Islam berharap ada perubahan yang signifikan dalam sistem pemilihan pemimpin, agar mereka bisa mendapatkan pemimpin yang amanah, adil, dan berpihak kepada kepentingan umat Islam.
Sayangnya, memang dari lahir sistem saat ini tidak akan pernah membiarkan Islam menang. Apapun dan bagaimanapun, Islam akan terus kalah karena sistem ini memang dibuat untuk menenggelamkan Islam.
Seberapa keras usaha yang dilakukan, sistem ini tidak akan membiarkan umat Islam menang. Bahkan, jika hasil pemilihan unggul 90%, sistem ini tetap tidak akan membiarkan yang pro-Islam berkuasa. Masyumi cukup jadi cerita.
Saat ini, jika tanpa kecurangan, bisa jadi menang. Tapi, sayangnya sudah didesain kalah.
-SA-