Lepas Saja, Tak Layak Gadaikan Urusan Umat dengan Pertahankan Demokrat !
"Lepas Saja, Tak Layak Gadaikan Urusan Umat dengan Pertahankan Demokrat !"
Umatizen - Tidak ada satupun prestasi penting yang ditorehkan Demokrat, sehingga umat perlu mempertimbangkan Demokrat tetap berada dalam barisan. Jika Demokrat, memilih merapat kepada rezim itu lebih baik ketimbang berkelindan diantara banyak kepentingan.
Politik era now itu harus hitam putih, menabur benih persekongkolan namun juga mengumbar sumpah tetap setia, sama saja menganggap remeh arti kebersamaan. Demokrat, layak untuk di ultimatum apakah mau berdiri bersama umat atau segera mengambil posisi berhadap-hadapan dengan umat.
Tidak ada pilihan, memijakan dua kaki ditempat terpisah. Dua kaki Demokrat harus bersama umat, atau keduanya hengkang dari umat.
Manuver politik AHY yang sejatinya representasi SBY tidak bisa dianggap silaturahmi biasa. Sejak awal, Demokrat juga tak sungguh-sungguh berposisi bersama Umat. Karenanya, hukuman politik terhadap Demokrat wajib dipertimbangkan bukan sebaliknya membiarkan Demokrat asyik membuat tarian politik untuk meningkatkan burguining politik.
Silahkan saja, Demokrat merapat ke kubu rezim. Silahkan saja, Demokrat ikut melegitimasi kecurangan, dan melantunkan senandung rekonsiliasi yang diinisiasi rezim. Tapi syaratnya, Demokrat harus hengkang dari umat.
Demokrat tak bisa lagi mempermainkan perasaan umat, atas sejumlah posisi pembelaan yang ambigu. Umat juga tak merasa kehilangan, jika Demokrat mengambil pilihan merapat ke rezim Jokowi.
Kami, umat ini telah mencukupkan pada kekuatan kami, yang dibimbing oleh fatwa ulama kami dan pertolongan Allah SWT. Kami, tidak butuh dukungan kaleng-kaleng. Kami, tak biasa membangun politik muka dua, membangun politik dua kaki.
Bagi kami, opsinya hanya menang. Karena melawan setiap inchi kezaliman apapun hasilnya, telah berpredikat sebagai pemenang. Namun, jika kami tunduk pada rezim curang, rezim zalim, sebelum melawan kami telah kalah.
Dan dalam perlawanan itu, tidak ada saham Demokrat. Tidak ada peran Demokrat yang signifikan, selain memainkan bandul kesetimbangan politik untuk meraih gain politik.
Kami berjuang bukan untuk kursi, bukan untuk kekuasaan, tapi untuk meraih hak kami sebagai umat Islam atas janji keadilan yang dituliskan konstitusi. Kami, sudah terbiasa melalui berbagai pertarungan politik tanpa Demokrat, dan kami berhasil memenangkannya.
Jadi, sampaikan kepada Demokrat. Mau tetap bersama umat atau merapat ke rezim ? Jika masih ingin bersama umat, jangan pernah lagi mengambil manuver politik yang bisa ditafsirkan umat sebagai bentuk pengkhianatan terhadap amanat umat. [].
Sumber : Nasrudin Joha